Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Video AI “Pahlawan Masa Kini” dari Polri Tuai Pro-Kontra di Masyarakat


Jakarta, 24 Juni 2025
— Divisi Humas Polri mencuri perhatian publik usai merilis video promosi bertema "Pahlawan Masa Kini" di akun resmi mereka di platform X (dulu Twitter). Video berdurasi singkat tersebut memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan mengusung pesan emosional mengenai peran polisi dalam kehidupan masyarakat modern.

Dalam narasi yang disampaikan, Polri menggambarkan sosok polisi sebagai pahlawan era kini yang hadir tanpa jubah, namun tetap setia berdiri di garis depan, melindungi masyarakat dari ancaman dan kejahatan.

“Polisi adalah sosok pahlawan masa kini. Tanpa jubah, tanpa sorotan mereka berdiri di garda terdepan, melindungi masyarakat dari segala bentuk kejahatan dan marabahaya,” tulis akun Divisi Humas Polri, dikutip pada Senin (23/6).

Visual Dramatis, Narasi Puitis

Berbeda dari materi promosi sebelumnya, video ini mengandalkan pendekatan visual futuristik yang didukung narasi puitis dan simbolik. Di bagian awal, tampil seorang polisi bersayap berdiri di halaman sekolah, dikelilingi anak-anak — simbol perlindungan terhadap generasi masa depan.

“Di balik gerbang sekolah, ia berdiri menepis ancaman tak kasat mata — Garuda Bhayangkara, pelindung masa depan bangsa.”

Narasi berlanjut menampilkan aksi heroik polisi saat terjun membantu warga korban bencana alam, seperti banjir. Polisi digambarkan sebagai penyelamat yang hadir tanpa ragu di saat krisis.

“Ketika air naik, harapan tenggelam — ia melangkah tanpa ragu, Police Guardian, penyelamat di saat genting.”

Tak hanya dalam dunia nyata, video ini juga menyorot peran Polri dalam dunia digital. Dalam era banjir informasi dan maraknya hoaks, polisi digambarkan sebagai penjaga dunia maya yang sigap menghadapi ancaman disinformasi.

“Saat kebenaran dibungkam oleh hoaks, ia hadir dalam diam — Bhayangkara Cyber, penjaga dunia maya.”

Simbolisme terus berlanjut hingga menggambarkan polisi sebagai penenang di tengah krisis jiwa dan tubuh manusia.

“Ketika tubuh terluka dan jiwa hampir padam, hadir sosok dengan suara tenang dan tangan penuh kepastian — Bhayangkara Phoenix, bukan hanya pengayom tapi penjaga nyala harapan.”

Di akhir video, tampil para polisi dengan visual menyerupai superhero. Ada yang mengenakan topeng ala Zorro, ada pula yang digambarkan dengan sayap besar, mempertegas metafora sebagai pahlawan.

“Polri untuk masyarakat, melindungi, mengayomi, dan melayani tanpa henti.”

Tuai Respons Beragam: Apresiasi dan Kritik

Meski dikemas dengan teknologi canggih dan pesan positif, video ini justru memancing beragam reaksi dari warganet. Banyak netizen menilai penggunaan AI terasa berlebihan dan tidak mencerminkan realita lapangan. Mereka mempertanyakan mengapa Polri tidak menampilkan dokumentasi asli dari kegiatan nyata yang lebih otentik dan menyentuh.

“Lebih baik tunjukkan video asli polisi bantu warga daripada karakter buatan yang tampak seperti superhero fiksi,” tulis salah satu komentar netizen yang viral.

Bagian dari HUT Bhayangkara ke-79

Video promosi ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara yang akan diperingati pada 1 Juli 2025 mendatang. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menggelar kegiatan Bakti Kesehatan (Baktikes) sebagai bagian dari peringatan HUT.

Tak hanya itu, Divisi Humas Polri juga mengadakan lomba konten kreatif bertema “Polri untuk Masyarakat” dengan total hadiah mencapai ratusan juta rupiah. Informasi mengenai lomba tersebut telah diumumkan melalui akun Instagram resmi @divisihumaspolri.


📌 Redaksi mencatat bahwa inovasi digital seperti AI memang dapat menjadi media komunikasi yang kuat, namun tetap perlu disesuaikan dengan konteks dan ekspektasi publik agar tidak justru menciptakan kesan yang bertolak belakang.


Posting Komentar untuk "Video AI “Pahlawan Masa Kini” dari Polri Tuai Pro-Kontra di Masyarakat"