Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tragedi Klungkung: Cinta Terlarang yang Berujung Mutil4si. Tbh disebar ke 13 Lokasi di Bali


Awal Cerita: Diana, Gadis Pintar dari Sumbawa

Diana lahir dan besar di Kelurahan Samaun, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang pintar, mudah bergaul, dan punya bakat menari. Tak heran, ia kerap mewakili sekolahnya dalam lomba tari tingkat kabupaten.

Cita-citanya mulia: ingin menjadi bidan. Setelah lulus SMK, ia sempat melanjutkan kuliah di Akademi Kebidanan. Namun, di tahun 2011, Diana memutuskan menikah dengan seorang mahasiswa. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai satu anak.

Demi membantu perekonomian keluarga, Diana bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta. Ramah dan ceria, ia disenangi banyak nasabah. Di sanalah ia mengenal Fikri, seorang nasabah yang juga dikenal sebagai guru ngaji dan penjagal ternak. Fikri saat itu sudah menikah dan tinggal di Sumbawa bersama istrinya yang sedang hamil.

Perselingkuhan yang Menghancurkan Semuanya

Dari sekadar kenalan, Diana dan Fikri semakin dekat. Meskipun keduanya sudah berkeluarga, mereka nekat menjalin hubungan gelap. Awalnya tersembunyi, namun lambat laun mulai tercium pasangan masing-masing. Istri Fikri lebih dulu curiga, hingga akhirnya mengonfrontasi suaminya. Keluarga Diana pun ikut mengetahui hubungan terlarang ini.

Hubungan rumah tangga Diana pun retak. Di awal 2014, suaminya menceraikannya. Sang anak yang baru berusia dua tahun diasuh oleh keluarga mantan suaminya. Tak lama, Diana juga diberhentikan dari tempat kerjanya akibat skandal tersebut.

Fikri pun tak luput dari dampaknya. Ia kehilangan pekerjaannya dan pindah ke Bali bersama istri dan anaknya, mencoba memulai hidup baru di kampung halaman sang istri di Klungkung.

Pertemuan Kembali dan Awal Malapetaka

Beberapa bulan berlalu, Fikri dan Diana kembali menjalin komunikasi secara diam-diam. Kali ini, Fikri mengajak Diana pindah ke Bali. Diana yang awalnya berniat merantau ke Malang, malah nekat pergi ke Klungkung dengan alasan mencari kerja.

Meski sempat dilarang ibunya, Diana tetap pergi menggunakan motor dan kapal feri. Setibanya di Bali, ia tinggal di sebuah kos di Klungkung. Di sana, hubungan mereka kembali terjalin. Fikri sering menginap di kos Diana, hingga akhirnya istrinya kembali curiga.

Situasi memburuk saat Diana hamil. Ia menuntut Fikri untuk bertanggung jawab dan menikahinya. Fikri panik dan menolak. Pertengkaran hebat pun pecah di dalam kos. Diana yang marah bahkan mengancam akan menemui istri Fikri.

Fikri, dalam kondisi kalut, membenturkan kepala Diana ke dinding hingga pingsan. Tak berhenti di situ, ia mencekik Diana dengan kain panjang hingga tewas. Dalam kepanikannya, ia memutuskan untuk memutilasi tubuh Diana di kamar mandi kos, lalu membuang potongan tubuhnya ke 13 lokasi berbeda di Klungkung dan Karangasem.

Terungkapnya Kejahatan Mengerikan

Tanggal 17 Juni 2014, warga dikejutkan dengan penemuan plastik hitam berisi kepala manusia di Jalan Raya Bukit Jambul. Sehari kemudian, potongan tubuh lainnya ditemukan di tempat berbeda. Polisi pun mulai mengumpulkan semua potongan tubuh tersebut untuk diselidiki secara forensik.

Sementara itu, tetangga kos Diana mulai curiga karena ia tak terlihat selama beberapa hari. Air got di depan kosan juga mengeluarkan cairan merah mencurigakan. Ketika laporan hilangnya Diana masuk ke polisi, penyelidikan mengarah ke Fikri.

Polisi mendatangi rumah Fikri dan memeriksa identitas kosan yang ternyata atas nama Fikri dan Diana. Setelah mencocokkan DNA dengan ayah Diana, akhirnya terkonfirmasi bahwa jasad yang dimutilasi adalah Diana.

Tanggal 22 Juni 2014, Fikri ditangkap di rumah pamannya. Awalnya ia menyangkal, namun akhirnya mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku membunuh Diana karena tidak ingin rumah tangganya hancur dan takut skandal itu terbongkar. Tapi alasan itu tak menyelamatkannya dari hukuman.

Akhir yang Pahit

Dalam persidangan, Fikri terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan berencana. Pasal 340 KUHP menjeratnya karena ia punya cukup waktu untuk menghentikan niatnya, namun justru memilih menuntaskan aksi keji tersebut.

Sementara itu, jasad Diana dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman ibunya di Lombok Tengah. Keluarganya hanya bisa menangis dan berharap tak ada lagi wanita lain yang mengalami nasib serupa.


Pelajaran dari Sebuah Dosa

Kisah ini bukan sekadar tragedi, tapi peringatan keras: setiap keputusan yang melanggar batas akan membawa konsekuensi besar. Cinta yang salah tempat bisa berubah jadi bencana. Semoga kita semua bisa belajar dari kasus ini — bahwa setia bukan hanya soal pasangan, tapi juga tentang tanggung jawab dan kemanusiaan. 

Tonton versi video di Xplorensia atau di bawah ini 👇




Posting Komentar untuk "Tragedi Klungkung: Cinta Terlarang yang Berujung Mutil4si. Tbh disebar ke 13 Lokasi di Bali"