Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selesai Sudah Drama Wadison Pasaribu: Terbongkar Skenario Keji Suami Bunuh Istri Sampai Karungin Diri Sendiri


Kisah Tragis PS: Luka yang Ditorehkan Orang Terdekat

Di tengah gelapnya malam di Kota Serang, Banten, sebuah tragedi menyayat hati perlahan terkuak. PS, seorang ibu berusia 33 tahun, ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya sendiri, tubuhnya terikat, dan kondisinya begitu mengenaskan. Awalnya, publik mengira ini adalah hasil dari aksi kejahatan perampokan. Namun, yang sebenarnya terjadi justru jauh lebih mengerikan—sang suami, orang yang seharusnya menjadi pelindung, ternyata adalah pelaku dari semua ini.

Teriakan Malam Itu, Awal dari Terbongkarnya Kebohongan

Hari itu, Minggu dini hari, suasana kompleks perumahan yang biasanya tenang berubah menjadi mencekam. Teriakan panik dari seorang anak kecil menggema dari sebuah rumah di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka. Dua anak kecil, berusia 7 dan 5 tahun, berlari keluar, mencari pertolongan. Tangisan mereka memanggil tetangga, salah satunya JA, yang dengan hati-hati memberanikan diri masuk ke dalam rumah.

SHOPEE SEDANG EVENT 6.6 KLIK LOGO TAS UNTUK IKUT PROGRAM
🛍 BELANJA DISINI!

Apa yang ditemuinya sungguh di luar dugaan: rumah berantakan, istri tergeletak tak bernyawa di kamar, dan suami korban, Wadison Pasaribu (32), terkurung dalam karung di dapur dengan luka di tubuhnya. Sebuah adegan yang tampak seperti korban perampokan kejam. Tapi apakah benar begitu?

Dibalik Luka dan Karung: Kebohongan yang Disusun Rapi

Kepolisian yang datang ke tempat kejadian segera memulai penyelidikan. Namun, semakin jauh mereka menggali, semakin banyak kejanggalan yang ditemukan. Wadison memberikan keterangan yang berubah-ubah, seolah-olah sedang menutupi sesuatu. Polisi mulai curiga. Pihak keluarga korban yang tak puas dengan penjelasan Wadison pun ikut mendesak—hingga akhirnya topeng itu roboh.

Dengan berat hati, Wadison mengakui semuanya. Ia bukan korban, melainkan pelaku utama. Ia membunuh istrinya dengan tangan sendiri, lalu menyusun skenario rumit agar seolah-olah semuanya adalah hasil dari perampokan yang berujung tragis.

Rencana Jahat yang Disusun Sejak Jauh Hari

Kebenaran ini lebih kelam dari dugaan siapa pun. Ternyata Wadison telah merencanakan pembunuhan itu jauh sebelum malam kejadian. Ia datang dari Bayah, Lebak, dengan membawa kabel ties—alat yang kemudian digunakan untuk mengikat sang istri. Dari pengakuannya, ia bahkan sudah berniat menghabisi nyawa PS saat sang istri sedang tidur. Namun, malam itu segalanya berjalan lebih kejam dari rencana.

Usut punya usut, Wadison memiliki hubungan terlarang dengan seorang wanita berinisial R di Bayah. Ia ingin menikahi perempuan tersebut, tapi ketakutan akan kehilangan hak asuh anak membuatnya memilih jalan pintas yang keji: membunuh istrinya sendiri.

Malam Terakhir PS: Dari Keintiman Menjadi Kekerasan

Tragedi itu terjadi setelah momen yang seharusnya penuh kasih. Usai berhubungan suami istri, PS meminta dibelikan makanan karena merasa lapar. Permintaan itu ditolak oleh Wadison. Lalu, terjadi percakapan yang memicu kemarahan mendalam. PS menuduh Wadison sebagai ‘mokondo’—istilah yang menyakitkan hati sang suami. Kata-kata itu, meski hanya sebuah celetukan, menjadi pemantik ledakan emosi yang selama ini dipendam.

Wadison, dalam gelapnya amarah, mencekik istrinya. PS melawan, mencoba bertahan. Tapi Wadison membekap wajahnya dengan kelambu, lalu menjerat lehernya menggunakan tali tambang yang ada di kamar. PS pun meregang nyawa di tangan suaminya sendiri.

Anak-Anak yang Tertidur, Tak Sadar Ibunya Telah Tiada

Yang paling memilukan, dua buah hati mereka sedang tertidur pulas di kamar sebelah saat kejadian itu berlangsung. Tak ada suara, tak ada tangisan. Mereka baru mengetahui tragedi ini saat pagi menjelang, ketika salah satu dari mereka disuruh sang ayah untuk keluar rumah dan meminta tolong—sebuah tindakan manipulatif agar skenario sang ayah terlihat meyakinkan.

Sang anak menjadi saksi penting dalam kasus ini. Di hadapan polisi, ia mengungkap bahwa ayahnya sendiri yang menyuruhnya meminta pertolongan, bukan karena ada perampok, tapi karena segalanya adalah hasil rekayasa.

Skenario Palsu: Dari Karung Hingga Luka Buatan

Setelah memastikan PS meninggal, Wadison mulai berakting. Ia merusak pintu belakang rumah agar terlihat dijebol, melukai dirinya sendiri dengan ulekan, bahkan masuk ke dalam karung dan mengikat tubuhnya dengan kabel ties dan tali. Semua itu dilakukan demi menyempurnakan ilusi bahwa mereka adalah korban perampokan sadis.

Tapi, tidak ada sandiwara yang bertahan lama di hadapan kebenaran. Polisi menemukan fakta demi fakta, dan autopsi menguatkan bukti bahwa korban meninggal karena jeratan tali di leher, bukan karena kekerasan perampok.

LAGU ANAK WADISON PASARIBU UNTUK IBUNYA

Pengakuan yang Terlambat

Pengacara korban, Toni Lembas Pasaribu, menyampaikan bahwa Wadison akhirnya mengakui semua perbuatannya setelah pihak keluarga mencurigai kesaksian yang tak konsisten. Ia sempat berusaha menyakiti diri sebagai bentuk drama agar terlihat ikut diserang perampok. Tapi semua upaya itu sia-sia ketika kebenaran mulai berbicara melalui anak-anaknya dan bukti di lokasi.

Wadison kini telah ditangkap dan ditahan. Hukum akan mengambil jalannya. Namun, luka yang ditinggalkan dalam tragedi ini tidak hanya menyangkut kehilangan seorang ibu, tetapi juga trauma mendalam pada dua anak kecil yang menyaksikan kehancuran keluarganya oleh orang yang mereka panggil “ayah.”


Refleksi: Ketika Rumah Tak Lagi Menjadi Tempat Aman

Kisah tragis PS bukan hanya tentang kekerasan dalam rumah tangga, tapi juga tentang bahaya laten emosi yang tidak dikelola, dan betapa seseorang bisa berubah menjadi sosok mengerikan saat cinta berganti obsesi.

Tragedi ini menyadarkan kita bahwa cinta tidak pernah boleh disandingkan dengan kekerasan. Tidak ada alasan yang membenarkan tangan yang seharusnya memeluk justru mencekik. Dan tak ada rumah yang bisa disebut “tempat pulang” jika di dalamnya ada ketakutan dan luka yang terus membekas.

Semoga PS mendapatkan keadilan, dan anak-anaknya kelak bisa tumbuh dalam pelukan kasih yang benar—bukan kepalsuan yang membunuh dari dalam.


DI MENIT KE 28 SAKSIKAN PENGAKUAN TERBARU WADISON PASARIBU 👇👇👇
SHOPEE SEDANG EVENT 6.6 KLIK LOGO TAS UNTUK IKUT PROGRAM
🛍 BELANJA DISINI!

Posting Komentar untuk "Selesai Sudah Drama Wadison Pasaribu: Terbongkar Skenario Keji Suami Bunuh Istri Sampai Karungin Diri Sendiri"