Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hanya Gegara pinjaman 3.5 juta. Pria di Padang Tega memutilasi wanita dan mengaku sudah menghabisi 2 orang sebelumnya


Di balik senyum santun dan wajah ramah seorang pria muda bernama SJ (25), tersimpan kisah kelam yang kini mengguncang Sumatra Barat. Tak ada yang menyangka, bahwa pemuda yang bekerja sebagai satpam dan dikenal baik oleh tetangganya, ternyata menyimpan amarah dan kebencian yang mematikan.

SHOPEE SEDANG EVENT 6.6 KLIK LOGO TAS UNTUK IKUT PROGRAM
🛍 BELANJA DISINI!

Tiga perempuan muda tewas di tangannya, semua dengan motif yang berbeda, namun tragisnya berasal dari satu lingkaran kampus yang sama.


Potongan Tubuh di Sungai: Awal Terbongkarnya Kebrutalan

Pagi itu, 17 Juni 2025, warga Batang Anai tak menduga hari mereka akan berubah menjadi sejarah kelam. Di tengah aktivitas menambang pasir, mereka menemukan sebuah kepala manusia terbungkus sarung, mengapung di aliran Sungai Batang Anai. Tak lama kemudian, potongan tubuh lainnya — tangan dan kaki — ditemukan di titik berbeda sepanjang sungai.

Potongan-potongan tubuh itu adalah milik Septia Adinda (SA), seorang mahasiswi yang juga teman pelaku. Ia adalah korban pertama, yang tubuhnya dipotong menjadi 10 bagian, lalu dibuang ke sungai dengan kejam.


Motif: Utang yang Jadi Nyawa

SJ mengaku membunuh SA karena urusan utang sebesar Rp3,5 juta. SA tak kunjung membayar pinjaman, dan SJ yang merasa dikhianati akhirnya menyekapnya. Setelah korban meregang nyawa, SJ memutilasi tubuhnya menggunakan parang, membungkusnya, lalu membuang bagian-bagiannya ke sungai.

Motif utang memang terdengar sepele, tapi bagi SJ, harga nyawa hanya setara dengan frustrasi pribadi.


Korban Kedua: Chika, Kekasih yang Dituduh Selingkuh

Tragedi tak berhenti di SA. SJ kemudian mengaku telah membunuh pacarnya sendiri, Siska Oktaviani, yang akrab dipanggil Chika. Hubungan mereka sudah terjalin sejak 2019. Selama enam tahun, SJ dikenal dekat dengan keluarga Chika — bahkan sempat dianggap calon menantu yang baik.

Namun semuanya berubah ketika SJ mencurigai Chika berselingkuh dengan pria lain. Rasa cinta berubah menjadi kebencian. Rasa percaya yang runtuh berubah menjadi pembalasan.

Chika dilaporkan hilang pada Januari 2024. Selama lebih dari setahun, keluarga mencari ke mana-mana. SJ justru ikut membantu pencarian, menemani, bahkan menjadi orang pertama yang melapor hilangnya Chika ke polisi.

Padahal, SJ tahu di mana tubuh kekasihnya terkubur: di dalam sumur tua yang dicor dengan semen, seolah ingin mengubur kebenaran untuk selamanya.




Korban Ketiga: Dedek, Teman Kampus yang Jadi Sasaran Dendam

Setelah membunuh Chika, SJ membunuh satu lagi teman perempuannya — Dedek, mahasiswi satu kampus. Ia bukan saudara kandung Chika, seperti yang sempat dikira, tapi teman dekatnya.

SJ menganggap Dedek sebagai pihak yang membantu atau setidaknya mengetahui perselingkuhan Chika, dan memilih berpihak pada Chika ketimbang dirinya.

Dengan dalih pengkhianatan ganda, SJ menghabisi Dedek juga. Tak hanya satu perempuan, tapi dua teman dekat dibunuh dalam tahun yang sama — satu dikubur, satu lainnya dikorbankan karena kemarahan.


Keluarga yang Hancur: Ayah dan Ibu Chika Meninggal Dunia

Bukan hanya tiga nyawa perempuan muda yang melayang. Keluarga Chika pun ikut hancur.

Ayah Chika meninggal dunia lebih dulu, beberapa bulan setelah sang anak dilaporkan hilang. Ia tak tahan menanggung beban dan stres, hingga kesehatannya terus menurun.

🔥 SAKSIKAN VIDEO LENGKAP PEMBAHASANNYA DISINI

PRIA GANTENG INI MENGH4B1S1 3 WANITA, SALAH SATUNYA KEKASIH SENDIRI

Lalu, ketika kabar duka soal penemuan jasad Chika dikonfirmasi oleh polisi — dan pelakunya tak lain adalah kekasih Chika sendiri — ibunya ikut tumbang. Ia pingsan di lokasi penggalian sumur dan tak lama kemudian meninggal dunia karena serangan jantung.

Dalam satu tahun, keluarga ini kehilangan anak perempuan, ayah, dan ibu sekaligus. Semua karena satu pria yang pernah mereka anggap bagian dari keluarga.


Topeng SJ: Penjahat dengan Wajah Penolong

Yang membuat kasus ini begitu memilukan adalah kepiawaian SJ memanipulasi situasi. Ia hadir dalam pencarian korban, berpura-pura sedih, bahkan ikut menemani proses pelaporan ke polisi.

Tetangga dan rekan kerja mengenalnya sebagai pria yang baik, ramah, dan pendiam. Ia bekerja sebagai satpam dan juga menambang pasir sepulang kerja. Tak ada yang menyangka, saat ia tersenyum, ia menyimpan kunci dari tiga pembunuhan berantai.


Pengakuan Terbuka: Dari Utang, Selingkuh, hingga Dendam

Dalam interogasi, SJ dengan tenang membeberkan semua: ia membunuh SA karena utang, Chika karena merasa diselingkuhi, dan Dedek karena dianggap membela Chika.

Semua korban adalah perempuan muda, mahasiswa, dan dikenal SJ secara pribadi. Tiga korban ini berasal dari satu kampus yang sama, menjadikan kasus ini sebagai pembunuhan berantai terencana yang dilakukan oleh pelaku tunggal dengan beragam motif emosional.


Penangkapan dan Barang Bukti

SJ akhirnya ditangkap pada 19 Juni 2025. Polisi mengamankan parang, pakaian, dan kendaraan yang digunakan untuk membawa dan membuang tubuh SA.

Sumur yang dicor kemudian digali — dan dari sana, ditemukan jasad Chika. Sementara lokasi penguburan Dedek sedang ditelusuri berdasarkan pengakuan pelaku.

Terbaru pelaku mengakui kalau mengeksekusi korban Septia Adinda menggunakan mesin di pabrik. Dan siska di habisi setelah sebelumnya di setubuhi pelaku dengan fantasi seks. 



Penutup: Luka yang Tak Akan Pernah Sembuh

Tragedi ini bukan hanya tentang hilangnya tiga nyawa muda. Tapi tentang bagaimana kepercayaan bisa dikhianati, cinta bisa berubah jadi amarah, dan orang terdekat bisa jadi sosok paling berbahaya.

Dari luar, SJ tampak seperti pemuda biasa. Tapi di balik itu, ia adalah pria yang memanipulasi, membunuh, dan menghancurkan hidup banyak orang.

Kini, air sungai dan sumur tua telah menguak kebenaran. Tapi luka yang ditinggalkan mungkin tak akan pernah bisa sembuh. Bagi keluarga korban, setiap malam adalah pengingat bahwa cinta bisa membunuh — secara harfiah.

AKUN TIKTOK KORBAN

PENJELASPENJELASAN HILANGNYA CHIKA OLEH IBU KORBAN




PENJELASAN KEPOLISIAN PENANGKAPAN PELAKU


KESIMPULAN KASUS

SHOPEE SEDANG EVENT 6.6 KLIK LOGO TAS UNTUK IKUT PROGRAM
🛍 BELANJA DISINI!

Posting Komentar untuk "Hanya Gegara pinjaman 3.5 juta. Pria di Padang Tega memutilasi wanita dan mengaku sudah menghabisi 2 orang sebelumnya"