Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tomat dan Cara Budidayanya

 



Budidaya Tanaman Tomat

klikdokter.com

            Selamat datang para pembaca ke blog saya, kali ini kita akan membahas salah satu buah yang tidak asing di telinga kita yang biasanya ada di setiap dapur rumah kita. Ya… apalagi kalau ga buah  tomat, buah ini biasanya di gunakan dalam sayur –menyayur  dan tidak kalah penting lagi terasa kurang rasanya jika tidak menyertakan buah ini dalam menyambal ikan. Ada kisah menarik juga loh dari tanaman buah tomat ini. 

Zat Gizi
Kandungan Gizi
Protein
1 g
Kabohidrat
4.2 g
Lemak
0.3 g
Kalsium
5 mg
Fosfor
27 mg
Zat Besi
0.5 mg
Vitamin A (karoten)
1,500 SI
Vitamin B (tiamin)
60 ug
Vitamin B2 (riboflavin)
-
Vitamin C (Asam Askorbat
40 mg
Bagian yang dapat di makan
95 %
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1972
  
Ga hanya sampai di situ buah tomat juga menyimpan beragam khasiat salah satunya adalah menjaga dan merawat kesehatan mata kita dan banyak lagi yang tidak mungkin kita jabarkan satu persatu disini. Kita hanya membahas masalah budidayanya saja. Baiklah, kita akan membahas nya.

PENGENALAN BUAH TOMAT
A.    Asal-usul Tanaman Tomat
Tanaman tomat awalnya ditemukan di Peru, Equador, Amerika Latin. Tidak lama kemudian tanaman tomat menyebar ke seluruh daerah tropis amerika dan orang meksiko mulai membudidayakan tanaman ini. Sebenarnya tanaman ini dianggapberacun oleh orang amerika sehingga mereka mengabaikan tanaman ini, bahkan takut mengkonsumsinya. Hingga pada suatu waktu pada tahun 1820 anggapan tersebut berakhir ketika seseorang dari kota Salem, New Jersey nekad mempertontonkan “adegan bunuh diri” di hadapan banyak orang di kota Salem. Robert memakan satu persatu buah tomat tersebut di mana di saksikan oleh dua dokter spesialis perut. Ternyata penonton yang menyaksikan aksi tersebut tercengang karena bukannya mendapati si Robert dalam kondisi buruk, malah sebaliknya si Robert tampak segar bugar setelah memakan buah-buah tomat tersebut. Sejak saat itu buah tomat di anggap tidak beracun oleh warga kota Salem dan kemudian berita ini menyebar ke seluruh penjuru Amerika Serikat.

  
B.     Aspek Biologi dan Taksonomi Tanaman Tomat
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
Plantae
(tidak termasuk)
Eudicots
Ordo
Solanales
Famili
Solanaceae
Genus
Solanum
Spesies
Solanum lycopersicum
Sinonim
Lycopersicon lycopersicum

Lycopersicon esculentum

 Tanaman tomat berbentuk perdu atau semak dengan tinggi bisa mencapai 2 m. berikut adalah tabel ciri-ciri tanaman tomat :
No.
Organ
Deskripsi
1
Akar
Tanaman ini merupakan tanaman yang berakar tunggang dengan akar samping yang menjalar ke tanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. Termasuk tanaman setahun (annual) yang berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen. Tanaman ini akan mati setelah berproduksi
2
Batang
Batang tanaman tomat cukup kuat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan. Warna batangnya berwarna hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Permukaan batang ditumbuhi banyak rambut halus terutama di bagian yang berwarna hijau. Diantara  rambut tersebut biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian bukunya tejadi penebalan dan kadang terdapat akar pendek pada buku bagian bawah. Jika di biarkan (tidak di pangkas), tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata.
3
Daun
Daun berbentuk oval, bergerigi dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah daun antara 5-7.berukuran sekitar 15-30 cm x 10-25 cm. tangkai daun majemuk mempunyai panjang sekitar 3-6 cm. umumnya diantara pasangan daun yang besar terdapat 1-2 daun kecil. Daun majemuk tersusun spiral mengelilingi batangnya.
4
Bunga
Bunganya kecil mungil berwarna kuning cerah dan berdiameter sekitar 2 cm.di bagian bawah tedapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Mahkotanya berwarna kuning cerah dan jumlah nya sekitar 6 buah dengan ukuran sekitar 1 cm. memiliki 6 buah benang sari dengan kepala benang sari yang juga berwarna kuning cerah.
5
Buah
Rasa buahb tomat biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2-9 kantung lendir. Lycopersicin lambat laun akan hilang sendiri ketika buahnyasemakin matang dan akan menjadi terasa asam manis. Perubahan warna buah sendiri yaitu hijau-kuning-merah. Warna merah sendiri menandakan bahwa buah tomat tersebut telah matang. Ukuran buah cukup bervariasi tergantung dari varietasnya yaitu 2-15 cm

Varietas buah tomat ada bermacam – macam. Penamaan varietas tomat ada dua macam yaitu penamaan tidak resmi dan penamaan resmi. Namun dalam penamaan resmi dikenal ada 2 macam penggolongan yaitu, varietas determinite dan indeterminite. Determinite mempunyai pertumbuhan yang terhenti setelah memasuki fase pembungaan. Sedangkan, indeterminite tidak mengalami pertumbuhan yang terhenti sehingga varietas ini lebih tinggi. Oleh karena itu, varietas ini perlu di beri penyangga agar tanaman ini tidak terkulai dan menjalar.  Berbeda dengan tanaman determinite yang pendek, yang dapat berdiri tegak tanpa penyangga. Adapun penggolongannya yaitu :

1.      Penggolongan varietas tidak resmi
·         Tomat ceri
·         Tomat biasa
·         Tomat apel
·         Tomat kentang
·         Tomat keriting
2.      Penggolongan varietas resmi
·         Varietas intan
·         Varietas ratna
·         Varietas berlian
·         Varietas mutiara
·         Varietas money maker
·         Varietas precious FI hybryd (TW-375) – varietas yang di senangi petani
·         Varietas farmers 209 FI hybrid (TW-369)-cocok untuk industri pengolahan makanan
·         Varietas sugar pearl FI hybrid (TW-373)

  
BUDIDAYA BUAH TOMAT
Panen merupakan saat-saat yang di tunggu oleh petani. Tapi apakah tanaman budidaya itu memiliki kualitas yang baik dan kuantitasnya sesuai dengan yang di harapkan petani. Nah, tahukah para pembaca blog cinta pertanian indonesia bahwa kedua hal ini sangat bergantung dengan varietas tanaman, cara budidaya dan prosesnya, serta panen dan pasca panen tanaman tersebut. Agar hasil yang di dapat kan sesuai dengan yang di inginkan kali ini kita akan membahas cara-cara budidaya tomat mulai dari budidaya kebun, budidaya menggunakan mulsa dan budidaya secara hidroponik.
A.    Budidaya di Kebun
1.      Pemilihan areal tanam
Tomat dapat tumbuh di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, asalkan kondisi tanahnya tidak becek. Adapun pH yang cocok untuk tanaman tomat adalah dengan pH 5,5-6,5.
            Tanaman tomat sangat cocok di daerah yang terbuka dan cukup sinar matahari. Jika tanaman tomat tidak tercukupi sinar matahari maka tanaman ini mengalami pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang biasanya disebut dengan etiolasi. Namun jika sinar matahari terlalu terik akan terjadi laju transpirasi yang begitu cepat dan dapat memudahkan keguguran bunga dan buah.
2.      Benih
a.      Membeli benih
Dalam membeli sebuah benih ada baiknya apabila kita membeli benih yang siap pakai untuk menjamin kualitas dari benih tersebut.
b.      Membuat benih sendiri
Buah tomat yang di perlukan untuk pembenihan adalah yang benar-benar masak dan sehat dengan membiarkan nya tua di pohon, setelah itu di petik dan dibiarkan selama tiga hari sampai buah merekah dan berair. Lalu pisah kan biji dari yang lain. Cuci biji tomat dengan air, setelah itu di keringkan. Benih yang kering dapat di simpan dalam kaleng maupun botol. Lalu di simpan ditempat sejuk dan kering.
3.      Pembibitan
a.      Penyiapan bedeng semai
Bedeng semai berfungsi sebagai tempat menyemaikan benih. Bedeng semai dapat di buat dengan berbagai versi, yaitu bedengan permanen, semi-permanen dan sederhana.
·         Bedengan permanen adalah bedengan yang terbuat bahan berupa batu bata,semen dan pasir. Meskipun bedengan jenis ini juga dapat dibuat dari besi.
·         Bedeng semi permanen  terbuat dari papan sehingga daya tahannya hanya sampai 2 tahun.
·         Bedeng sederhana, bedengan yang terbuat dari bambu.
b.      Tanah semai
Untuk memperoleh bibit yang sehat, tanah harus bebas dari hama dan penyakit. Ada 2 cara mensterilkan tanah tersebut yaitu ;
1)      Kukus
Bahan yang perlu di kukus adalah tanah dan pupuk kandang. Untuk skala kecil cara ini cukup praktis dan murah tapi lain cerita jika jumlah yang di sterilkan cukup banyak.
2)      Secara Kimia
Nah, dalam skala cukup besar maka cara ini yang sangat cocok. Bahan kimia yang digunakan adalah dengan basamid 3G dengan dosis 70 g/m3.
c.       Penyemaian
Penyemaian benih dapat dilakukan dengan menyebar benih. Tapi, cara ini kurang efisien karena akan menarik perhatian unggas yang dapat memakan benih. Selain itu, benih harus di tutupi dengan goni basah atau bahan penutup yang lainnya supaya benih dapat terlindungi dari unggas dan tidak mengalami penguapan yang berlebihan sampai benih tersebut tumbuh. Adapun cara terbaik adalah dengan cara membenamkan benih sedalam 0,5 – 1 cm.
d.      Penyapihan
penyapihan berfungsi menyeleksi benih, sebelum penyapihan perlu di siapkan bumbung sebagai wadah transpalant yang ukuran 0,25 – 0,50. Penyapihan sebaiknya dilakukan ketika tanaman berumur 7-10 hari.

4.      Penanaman
a.      Penyiapan lahan
Waktu penyiapan lahan dilakukan bersamaan dengan penyiapan bibit. Dalam pengolahan tersebut perlu dilakukan pembersihan dan pengolahan lahan. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam 25-30 cm atau lebih. Mencangkul berarti membalikkan tanah sehingga tanah banyak mengandung humus posisinya jadi di bawah. Agar tujuan pengolahan tanah tercapai maka setelah di cangkul tanah di haluskan supaya lapisan atas dengan lapisan bawah nya tercampur.
            Selain itu, perlu di berikan pupuk kandang yang telah matangkarena pupuk kandang yang belum matang dapat membawa penyakit. Pupuk di berikan dengan cara di sebar merata atau di berikan per lubang tanam. Bila, pupuk di sebar maka kebutuhan tanaman sekitar 10-20 ton/ha atau 10-20 kg/m2.. sedangkan kebutuhan pupuk yang di berikan perlubang tanam adalah sekitar 0.5-1 kg/lubang.
Tanah yang telah di campur dengan pupuk didiamkan selama seminggu. Setelah itu, di buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, dan panjangnya sesuai lahan. Jarak antar bedengan sekitar 30 cm.
            Buatlah lubang tanam dengan panjang, lebar, dan tinggi sekitar 15-20 cm. jarak antar lubang tanam sekitar 80x40 cm atau 60x40 cm. setelah selesai , lubang tanam di jemur selama 1-30 hari.
b.      Cara tanam
Penanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu di penyapihan. Tahapan penanamannya di jelaskan di bawah ini:
·         Siapkan bibit yang akan di tanam
·         Keluarkan bibit dari bumbung tanam dengan hati – hati, usahakan agar akar bibit tidak rusak.
·         Bibit di tanam dengan posisi tegak lurus. Kemudiaan lubang ditutupdengan tanah sekitarnya serta agak di tekan sedikit.
·         Setelah itu tanaman muda di lindungi dengan tudung lembaran batang pisaang.
·         Siram tanaman pada  pagi dan sore hari dengan menggunakan embrat.
5.      Pemeliharaan
a.      Penyiraman
Penyiaraman sebaiknya  dilakukan  pada pagi dan sore hari. Pada daerah dataran tinggi tanaman juga dapat di siram seklali dalam sehari.
b.      Penyulaman
Penyulaman bertujuan mengganti tanaman yang mati, layu dan rusak atau pertumbuhan nya kurang baik.  Penyulaman haru s cepat dilakukanjika sebelum satu minggu sudah ada tanaman yang layu maupun mati. Bibit pengganti harus lah yang baik pertumbuhan nya.
c.       Pengajiran
Tanaman tomat mempunyai batang yang kurang kuat untukmenopang buah untuk menopang buah dan mendukung tegaknya batang sehingga diperlukan ajr untuk menopangnya.
Ajir bisa dibuat dari bilah bambu dengan lebar 2-3 cm dan panjang 1 m. tancapkan ajir di dekat batang tomat. Ujung ajir dapat di biarkan tegak atau dapat juga di miringkan dan ujungnya di satukan dengan ujung ajir lainnya.
Batang tomat kemudian di ikat pada ajir dengan tali rafia. Pemberian ajir di lakukan 3-4 minggu setelah tanam.
d.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur sekitar satu bulan setelah tanam dan saat tanaman akan berbuah. Pupuk yang digunakan adalah NPK dengan perbandingan 2:3:1. Dosisnya sekitar 20 g/ tanaman. Cara pemberiannya ada 2 cara yaitu:
·         Pupuk di berikan dengan cara di tugal di kiri dan kanan tanaman, tepat di bawah ujung mahkota sebelah luar.
·         Petak diletakkan dalam galur kecil di sekeliling tanaman atau sepanjang bedengan,  jarak galur sekitar 10-15 cm dari tanaman.
e.       Penyiangan, pendangiran, dan pembubunan
Pekerjaan penyiangan, pendangirandan pembubunan di lakukan bersamaan dengan waktu pemupukan. Setelah menyiangi dan memperbaiki bedeng tanaman , sebaiknya tanahditutupi dengan daun kering atau jerami. Keuntungan yang di peroleh dengan menutupi tanah ini antara lain adalah:
·         Mengurangi pengurangan air.
·         Menjaga tumbuh nya air.
·         Mengurangi tumbuhnya rumput.
·         Mencegah munculnya kerak tanah yang dapat menghambat masuknya udara.
·         Menghindari kerusakan bunga atau buah dari kotoran tanah.
f.       Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan mengurangi jumlah tunas dan pucuk batangnya sehingga perkembangan buah nya maksimal. Pemangkasan juga berguna mengurangi hama dan penyakit. Ada pun pemangkasan pada tomat terdiri dari:
1). Pemangkasan tunas muda
2). Pemangkasan batang
3). Pemangkasan bunga dan buah

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TOMAT
A.    Hama
1.      Nematoda
a.      Nematoda siste akar (Heterodera marioni)
b.      Nematoda bisul akar (Meloidogyne javanica)
2.      Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
3.      Siput setengah telanjang (Parmarion pupillaris humb.)
4.      Bekicot( Achatinafulica variegata)
5.      Ulat buah (Heliotis armigera Hubner)
B.     Penyakit
1.      Penyakit -  penyakit akibat bakteri
a.      Penyakit layu bakteri
b.      Busuk lunak bakteri
2.      Penyakit-penyakit akibat cendawan
a.      Penyakit cekik
b.      Busuk daun
c.       Penyakit bercak kering
d.      Layu cendawan
3.      Penyakit-penyakit akibat virus
a.      Penyakit ujung keriting
b.      Penyakit tomato mozaik virus (TMV)
c.       Penyakit potato virus x (PVX)
d.      Penyakit potato virus y(PVY)
4.      Penyakit fisiologi
a.      Busuk ujung buah
b.      Pecah buah

PANEN DAN PASCA PANEN
Pemanena pada buah tomat cukup bervariasi baik dalam waktu maupun tingkat produktivitasnya. Kebanyakan tanaman indeterminite mempunyai waktu panen yang lebih lama di bandingkan tanaman determinite. Hal ini di sebabkan pada masa pembungaan masih harus memberi  “makan” batang untuk terus bertumbuh tinggi. Biasanya tanaman indeterminite memerlukan waktu sekitar 70-100 hari setelah masa tanam untuk siap panen. Sedangkan varietas determinite hanya sekitar 60 hari setelah tanam.
Tabel produksi beberapa varietas tomat
Varietas tomat
Kisaran produksi (ton/ha)
Varietas intan
5-24
Varietas ratna
5-20
Varietas belian
11-23
Varietas mutiara
15-20
Varietas moneymaker
10-27
Varietas precious (TW-375)
20-100
Vvarieta farmer (TW-369)
20-80
Varietas sugar pearl (TW-373)
20-40

A.    PEMANENAN
1.      Faktor – faktor prapanen yang mempengaruhi hasil panen
Adapun faktor – faktor prapanen, yaitu:
a.       Faktor lingkungan
·         Suhu
·         Cahaya
·         Tekstur tanah
·         Angin
·         Ketinggian tempat
·         Curah hujan
b.      Faktor pembudidayaan
·         Pemilihan bibit
·         Pengolahan lahan
·         Pemeliharaan
v  Pemupukan
v  Pemangkasan
v  Penjarangan
v  Pengendalian hama dan penyakit
v  Irigasi
2.      Menentukan  waktu panen
Pemanenan tomat tergantung pada tujuan pemasaran dan waktu pengangkutannya, seperti di jelaskan seperti berikut ini:
·         Buah tomat di panen pada fase hijau masak untuk tujuan pemasaran yang jauh dan memerlukan waktu lama. Pada fase ini, ujung buah sudah tampak warna kuning gading. Jika buah nya di iris melintang, daging buah di sekitar biji tampak seperti agar dan bijinya menyamping pada pengirisan.
·         Buah tomat di panen pada fase pecah warna untuk tujuan pemasaran yang tidak  terlalu jauh dan tidak memerlukan waktu pengangkutan yang terlalu lama. Fase ini di tandai dengan warna merah jambu atau  kemerah-merahan pada ujung buah.
·         Sedangkan untuk tujuan pemasaran yang dekat atau untuk konsumsi langsung dan pengalengan, sebaiknya buah tomat di panenpada fase matang. Buah tomat dikatakan sudah matang jika sebagian besar permukaan buah sudah berwarna merah jambu atau merah. Pada tingkat pecah warna dan matang buah masih tetap tegar sehingga masih bisa di lakukan untuk pengangkutan jarak dekat.
3.      Cara pemanenan
Salah satu prinsip yang harus di ingat dalam pemanenan tomat adalah mutu buah tidak dapat di perbaiki, tetapi dapat di pertahankan. Cara pemanenan umumnya masih dilakukan secara manual, yaitu menggunakan tangan. Buah tomat di petik satu persatu  dengan memutar nya setengah lingkaran dan secara hati- hati. Setiap kerusakan akan mengakibatkan pembusukan sehingga buah hasil panen menjadi tidak tahan lama dalam penyimpanan dan pengangkutan.






Daftar Pustaka
www.wikipedia.com

Posting Komentar untuk "Tomat dan Cara Budidayanya"