Seorang Ibu Menyamar Jadi Pengemis Buru Pembunuh Putrinya: Ia Berbisik Untuk Saya Laksanakan Ini

Perjuangan heroik dilaksanakan seorang ibu di Kolombia berjulukan Nathalie Amaya.

Demi mengungkap dan menangkap pelaku yang sudah membunuh putrinya, Amaya menyamar menjadi seorang pengemis.

Bukan cuma alasannya yakni modal nekat, Amaya melakukan itu karena seakan memperoleh isyarat dari mendiang putrinya di saat dirinya sedang tidur.

Melansir Daily Mail pada Jumat (15/1/2021), Amaya hasilnya sukses memperoleh tersangka yang membunuh putrinya, Lynda Michelle Amaya, yang berusia 15 tahun, pada Desember 2020.

Sebelumnya pada 3 Desember, beliau menolong Kepolisian Metropolitan Bogotá dan Agen Intelijen Kolombia dengan secara sukarela menyamar untuk memperoleh putrinya.

Amaya tentukan merubah performa fisiknya. Dia membungkus dirinya dengan selimut hewan peliharaan sehingga baunya sungguh buruk.

“Saya mengoleskan banyak kerikil bara untuk menodai muka saya, memasuki kawasan itu dan bersembunyi sehingga mereka akan merasa bahwa saya yakni bab dari lingkungan itu,” kenang Nathalie Amaya dalam suatu wawancara dengan Noticias Caracol.

Dia melakukan ini setiap malam.

Setelah semua terang benderang, gres dimengerti bahwa tempatnya biasa menyamar yakni sudut di mana polisi memperoleh badan gadis itu sebelumnya.

“Seolah-olah beliau (anaknya) senantiasa mendelegasikan saya tiba ke sana, untuk beristirahat atau mendengarkan. Saya tidak tahu.” kata dia.

Nathalie Amaya mengungkapkan beliau merubah penampilannya, untuk berbaur dengan tunawisma lain yang tinggal di suatu bangunan terlantar di lingkungan Bogotá di San Bernardo.

Kantor Jaksa Agung Kolombia pada Kamis pagi (14/1/2021) memberi tahu penangkapan tiga lelaki dan seorang perempuan yang terikat dengan geng lokal.

Mereka dimengerti alasannya yakni meneror lingkungan sekitar.

Tidak terperinci dalam pemberitahuan yang dirilis oleh penegak aturan Kolombia mengapa gadis itu mungkin menjadi sasaran kejahatan, atau jika pembunuhannya dilaksanakan secara acak.

Menurut Kantor Jaksa Agung Kolombia, Lynda Michelle pergi bersepeda pada 17 November, kemudian ponselnya dicuri.

Remaja itu kembali ke tempat tinggal dan optimis sanggup memperoleh ponselnya.

Pada 30 November, beliau memberitahu ibunya akan pergi ke jalan utama di mana orang biasa berbelanja ponsel curian.

Itu terakhir kali sang ibu dan putrinya berbicara.

Tubuhnya didapatkan tewas keesokan harinya di dalam gedung kumuh.

Kantor Kejaksaan Agung menyampaikan pemimpin geng lokal, yang dimengerti selaku Tazmania, mendelegasikan biar gadis itu ditangkap.

Lynda Michelle Amaya kemudian dipukuli dan ditikam. Tubuhnya dimasukan ke dalam tas hitam oleh para tersangka.

Komplotan itu disangka menggunakan gerobak daur ulang dan memindahkan tubuhnya ke suatu bangunan yang sedang dalam proses pembongkaran.

Jenazahnya dibiarkan tertutup selimut begitu saja.

Nathalie Amaya mengenali lewat gunjingan setempat bahwa badan seorang gadis sudah didapatkan di suatu gedung yang ditinggalkan di San Bernardo.

Dia dikala itu sempat mendatangi kantor pemeriksa medis setempat.

Tapi petugas berulangkali menyampaikan mayit itu bukan putrinya. Mereka mengklaim korban berusia antara 19 dan 23 tahun.

Namun, petugas tidak pernah meminta investigasi DNA lebih lanjut.

Teman dan anggota keluarga, melakukan penelusuran di seluruh kota, tanpa mengenali bahwa dewasa tersebut sebenarnya sudah didapatkan oleh polisi.

Nelson Amaya mengungkapkan anggota geng mengontak keluarganya.

Mereka sempat meminta duit tebusan, dengan imbalan sanggup memulangkan Lynda dengan aman.

Baru pada tanggal 1 Januari Nathalie Amaya mengenali bahwa badan putrinya yang hilang sudah berada di kamar mayat setempat.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Buru Pembunuh Putrinya, Seorang Ibu Menyamar selaku Tunawisma"

Sumber darihttps://palembang.tribunnews.com/2021/01/17/seorang-ibu-menyamar-jadi-pengemis-buru-pembunuh-putrinya-dia-berbisik-untuk-saya-lakukan-ini?page=all