Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjuangan Seorang Ayah Yang Anaknya Mengidap Leukemia

Perjuangan Seorang Ayah yang Anaknya Mengidap Leukemia

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Aditya Pria bulan mulia (7), bocah pengidap penyakit kanker darah atau leukemia, sempat ditolak dikala mengajukan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan BPJS Kesehatan.

Hal tersebut disebabkan tim survei menyaksikan keluarga Aditya selaku keluarga yang mampu. "Waktu itu belum boleh, pas disurvei lihat rumah aku besar dan ada kendaraan. Padahal itu sisa harta kami, karenanya juga dijual semua. Rumah bukan punya saya, namun ibu, rumah keluarga besar," kata ayah Aditya, Gunadi (40) terhadap Kompas.com, Jumat (6/2/2015).

Untuk membiayai perawatan Aditya atau Adit, tidak lagi cukup cuma dengan memasarkan harta benda yang ada di rumahnya. Gunadi yang berhenti dari pekerjaan untuk mempertahankan Adit pun mesti mencari-cari pinjaman duit dan dukungan selama dua tahun.

Dua tahun itu juga ialah masa-masa kritis Adit yang mewajibkan beliau terus berada di rumah sakit.

Setelah kembali mengajukan Jamkesda beberapa kali, karenanya Gunadi bisa mendapat jaminan itu untuk Adit. Sedangkan beliau bareng istri dan adik Adit, Kiki, belum mendapat Jamkesda.

Sampai dikala ini, keluarga Gunadi mempergunakan Jamkesda, yang sekarang sudah menjelma BPJS Kesehatan, untuk pengobatan Adit. Namun tidak semua pengobatan ditanggung oleh BPJS. Ada beberapa poin yang mesti ditanggung sendiri.

"Kayak tanggal 19 (Januari) kemarin, sebaiknya Adit ke tempat tinggal sakit lagi buat kontrol, namun mesti ada Rp 500.000. Duitnya lagi enggak ada, jadi belum bisa pergi," tambah Gunadi.

Adit sudah mengidap leukemia sejak Januari 2012 lalu. Menurut dokter yang merawatnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Adit mesti menjalani pengobatan selama lima tahun gres bisa mematikan sel kanker darah tersebut. [Baca: Kisah Bocah Aditya Pria bulan mulia Tiga Tahun Berjuang Lawan Kanker Darah]

Adit sendiri terkena leukemia jenis AML (Acute Myelogenous Leukemia), salah satu jenis yang paling berbahaya dari tiga jenis leukemia. Menurut Gunadi, anak yang terkena AML cuma bisa bertahan hidup optimal enam bulan. Tetapi, Adit bisa bertahan dan melalui masa kritisnya hingga dikala ini.

Perawatan yang dijalani Adit gres tiga tahun. Selama ini, untuk pengobatan putranya, Gunadi menggunakan duit tabungan, memasarkan sejumlah harta benda, hingga menemukan dukungan dari keluarga. Kini tidak ada lagi yang tersisa, sementara pengobatan Adit masih dua tahun lagi.

Oleh lantaran itu, Gunadi pun berbincang ginjalnya terhadap orang yang akan membeli. Dia mematok harga Rp 200 juta. Kata Gunadi, selain untuk ongkos pengobatan, duit hasil pemasaran ginjal itu akan didepositokan untuk menyanggupi keperluan keluarga. (*)


Sumber darihttps://jateng.tribunnews.com/2015/02/06/perjuangan-seorang-ayah-yang-anaknya-mengidap-leukemia?page=all

Posting Komentar untuk "Perjuangan Seorang Ayah Yang Anaknya Mengidap Leukemia"