Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lima Dongeng Kasatmata Perjalanan Cinta Yang Mengharukan

Lima Kisah Nyata Perjalanan Cinta Yang Mengharukan

Berbicara tentang cinta tentunya sebagian besar dari kau semua niscaya pernah mengalami cerita cinta yang rampung elok ataupun yang rampung tragis .Lika-liku cinta sarat dengan misteri ,namun pernah tidak kau terpikir ataupun berminat untuk memperoleh cinta sejati hingga sanggup hingga di pelaminan mengucap ijab qabul bahkan jikalau perlu hingga mati , ,namun dari sekian banyak ijab kabul tidak semua sanggup menjalankan kontrak suci tersebut hingga mati.

Berikut ini unik menggelitik informasikan cerita pemikiran perjalanan cinta yang mengharukan.

George dan Norma
Norma dan Gordon Yeager sudah 72 tahun membangun hubungan rumah tangga serasi , mereka meninggal dunia pada hari yang serupa , Oktober tahun lalu.
Keduanya mengalami suatu kecelakaan fatal. Dengan keadaan tangan masih saling berpegangan , mereka dilarikan ke unit gawat darurat di suatu rumah sakit di Amerika Serikat.

Masih memegang tangan Norma , Gordon balasannya menyerah. Meski tak lagi bernapas , layar monitor masih memamerkan grafik kerja jantung Gordon. 

Tepat satu jam kemudian , Norma pun menyerah. Kedua monitor yang merekam irama jantung mereka pun tidak lagi menyediakan grafik detak. 

Keluarga sungguh terharu menyaksikan kesetiaan pasangan itu. Mereka menegaskan tak melepas pegangan tangan pasangan itu selamanya. Jasad Norma dan Gordon diposisikan dalam satu peti yang sengaja dipesan khusus , sehingga pegangan tangan tak lepas. Setelah kremasi , bubuk mayit mereka juga diaduk selaku simbol cinta abadi.

Don dan Maxine Simpson
Don dan Maxine menikah selama 62 tahun dan meninggal dunia pada hari yang serupa cuma terpaut beberapa jam. Bahkan , pada sewaktu meninggal dunia , mereka tetap bergandeng tangan.

Dua pekan kemudian , Don dibawa ke tempat tinggal sakit sehabis tulang pinggulnya patah akhir terjatuh di rumahnya. Di rumah sakit , keadaan kesehatan Don malah terus menurun. Pada sewaktu yang serupa , penyakit kanker yang sudah dilawan Maxine selama beberapa tahun juga memburuk.

Di rumah sakit , Melissa dan keluarganya meminta agar pihak rumah sakit mengijinkan agar Don dan Maxine dibawa pulang agar sanggup terus bersama. Akhirnya , mereka dibawa pulang dan diposisikan di suatu ruangan di kediaman keluarga.

Tak usang sehabis memegang tangan suaminya , Maxine menghembuskan napasnya yang terakhir. Beberapa jam kemudian , Don menyusul istri tercintanya.

Pitman dan Pat
Inilah salah satu pasangan paling romantis dunia. George Pitman dan Pat. Pasangan asal Middlesbrough , North Yorkshire , Inggris. Keduanya meninggal di hari yang sama. Yang menghasilkan banyak orang haru , Pitman meninggal 21 jam sehabis berbisik terhadap mayit Pat: “Tutuplah matamu , saya menyusulmu.”seketika siapa saja yang mendengarnya tidak kuasa meneteskan air mata.

Sejak sakit paru-paru Pat memburuk dan masuk Rumah Sakit Universitas North Tees , Cleveland , 13 November silam , Pitman senantiasa berada di samping istrinya. Pitman sebenarnya sudah diingatkan untuk beristirahat alasannya yakni kondisinya terus memburuk bahkan tak kalah jelek dibanding Pat.

Namun lelaki itu lebih menentukan menemani istri yang sudah dinikainya selama 55 tahun itu. Bahkan jemarinya tak pernah lepas menggenggam tangan Pat. Kisah ini dikutip Dream dari Daily Mail , Jumat 28 November 2014. 
Para perawat terpaksa menyediakan wilayah tidur untuk pensiunan masinis lori ini. Sebab , Pitman menolak berpindah rumah sakit untuk memperoleh perawatan khusus terkait penyakitnya. Dia menentukan setia di segi sang istri yang seusia dengannya itu.

Pitman dan Pat yang sama-sama berusia 77 tahun itu bersatu sehabis berjumpa dalam suatu ‘kencan buta’. Keduanya lantas menikah pada 1959. Setelah berjumpa dengan Pat , Pitman pergi ke Hongkong untuk suatu penugasan dari negara. Kala itu , Pitman menulis surat dan mengirim kado untuk Pat setiap minggunya.

Georgette dan Bernard Cazes
Mungkin ini yang paling tragis cerita Georgette dan Bernard Cazes , berjumpa di Hotel Lutetia. Mereka jatuh cinta dan menegaskan menikah. 60 tahun kemudian , keduanya menegaskan bahwa Hotel Lutetia juga menjadi wilayah yang sempurna untuk mereka mengucapkan selamat tinggal pada dunia. Pasangan berusia 86 tahun itu didapatkan terbujur kaku di wilayah tidur mereka , saling berpegangan tangan , di hotel paling romantis di Paris , Perancis. 

Kisah Georgette dan Bernard mungkin terbilang romantis sekaligus tragis. Romantis alasannya yakni mereka ingin meninggal serempak , dalam pelukan orang terkasih. Tragis alasannya yakni keduanya ialah korban dari metode aturan Perancis yang tidak mengijinkan praktek euthanasia alias suntik mati. Dikutip dari News Week , hasil survei modern yang dijalankan forum swasta menyebutkan bahwa 56% penduduk Perancis menyepakati praktek euthanasia dibentuk legal , khususnya bagi mereka yang menderita penyakit parah serta mematikan. 

Ketika didapatkan oleh pihak berwenang , di sebelah mayat keduanya , terdapat surat bunuh diri yang isinya meminta pemerintah Perancis untuk melegalkan euthanasia. Menurut mereka , pemerintah berlaku kejam dengan menolak hak mereka untuk mati.

Di Paris , Lutetia , yang dibangun pada tahun 1910 , dipahami selaku hotel paling romantis , di mana banyak pasangan berjumpa dan kemudian jatuh cinta , menyerupai Georgette dan Bernard. Lutetia juga ialah hotel favorit para seniman besar Perancis menyerupai Pablo Picasso dan James Joyce. Hotel tersebut ialah bangunan bergaya art deco pertama di Paris waktu itu.

Harold and Ruth
Cinta sejati terbawa hingga mati. Ungkapan ini begitu sempurna untuk sepasang suami istri asal Ohio , AS. Mereka , yang sudah menikah selama 65 tahun lamanya , meninggal di hari dan wilayah yang sama. Mereka meninggal secara masuk akal , bukan alasannya yakni suatu kecelakaan.

“The Dayton Daily News melaporkan , Harold dan Ruth Knapke meninggal bareng di kamar mereka di rumah jompo pada tanggal 11 Agustus kemudian , hari sebelum ulang tahun ijab kabul ke-66 mereka ,” tulis USA Today , Senin , 26 Agustus 2013.

Ruth-lah yang pertama jatuh sakit. Namun Harold yang meninggal apalagi dahulu. Barulah Harold menyusul. Keluarga sepakat mereka akan dikuburkan bersama.

Pasangan in sudah mengenal sejak mereka masih kanak-kanak. Mereka mulai menjalin hubungan selaku sepasang kekasih sewaktu Harold bertugas selaku Angkatan Darat selama Perang Dunia II. Kala itu , mereka terus saling berkirim surat.

Semoga dengan cerita faktual ini berfaedah untuk anda yang membaca.

Posting Komentar untuk "Lima Dongeng Kasatmata Perjalanan Cinta Yang Mengharukan "