Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Misteri di Jalan Raya Tjampuhan Bali

Gambar ilustrasi
Cerita ini bukan dari aku sendiri , melainkan cerita yang benar-benar ada di kotaku , Ubud - Bali tepatnya di Jalan Raya Tjampuhan.


Jalan Raya Tjampuhan memang terkesan sangat seram dan angker karena jalan tersebut selalu gelap karena adanya pepohonan rimbun di atas jalan ini , dan yang lebih membuat kesan mistisnya kental adalah karena adanya setra (kuburan) yang berada tepat di atas jalan raya Tjampuhan. Di daerah Tjampuhan ini memang banyak terjadi hal-hal yang janggal dan masih menjadi misteri sampai sekarang. Jalan Raya Tjampuhan memiliki penghubung jalan berupa jembatan yang sangat dikenal dengan jembatan gantungnya. Kita tidak akan membahas jembatan ini , melainkan tentang satu-satunya sekolah yang berada disana , yang menjadi awal cerita ini berasal.

 Sebut saja namanya Sinta , seorang murid SMK yang bersekolah di sekolah tersebut. Kegiatan yang dia lalui biasa saja , semua dari dia memang biasa. Namun , suatu hari ajal menjemputnya dengan cara tidak biasa. Pada saat Sinta berangkat ke sekolahnya siang itu dengan sepeda motornya , seperti hari-hari biasa , dia melewati jalan itu dengan santainya sampai tiba-tiba "BRUUUKKK" , tanpa disadari sebuah mobil yang hendak dia lewati membuka pintu tanpa aba2. Sinta yang terpental dan jatuh , ditabrak oleh kendaraan yang melintas tanpa sadar. Tubuh Sinta yang sudah tidak dapat bergerak dikerubungi masa dan dilarikan ke Rumah Sakit.

Di Bali ada sebuah kepercayaan , ada kalanya dimana kematian seseorang yang tubuhnya belum diaben atau minimal di upacarai akan menarik perhatian orang-orang yang berkekuatan mistis , atau orang yang meninggal secara tidak wajar dan belum di upacarai maka arwahnya akan tetap berada di tempat terakhir dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Selang beberapa hari setelah kejadian tersebut , masyarakat Ubud mengikuti upacara Ngiring (Ngiring adalah upacara dimana kita menghantarkan Para Dewa-Dewi dari satu Pura ke Pura lain). Pas Ngiring pada waktu itu menuju ke Pura yang berada pas di bawah jembatan atau tepatnya di samping sekolah itu , timbul desas desus setelah upacara itu yang mengatakan bahwa Sinta ikut pula menghadiri upacara tersebut dan dia tengah terduduk sendirian memakai pakaian adat berwarna putih di tempat kejadian na`as itu terjadi. Orang yang melihatnyapun hanya terdiam karena belum mengetahui cerita tersebut. Dalam perjalanan itu akhirnya dia melihat Ibunya Sinta dan menanyakan kepadanya :

Ibu A : Ibu Sintha , kenapa sendirian? kan kasihan Sintha duduk sendirian disana. Kenapa ditinggal?
Ibu S : Maaf , bu. Mungkin Ibu salah lihat? (dengan nada sedih)
Ibu A : Bener bu , saya lihat sendiri. Kasihan dia mungkin sakit , mukanya pucat.

Dengan raut wajah yang sudah tidak tahan menahan kesedihan dan air mata , akhirnya Ibu Sintha menjelaskan bahwa Sinta sudah tidak ada lagi. Ibu A pun shock dan menarik tangan Ibu Sintha ke tempat terakhir dia melihat Sintha. Dan benar , Sintha sudah tidak ada lagi di tempat itu.

Setelah kejadian tersebut masyarakatpun menjadi gempar dan selalu memberi salam setiap melewati tempat itu sampai desas-desus itu berhenti.

Posting Komentar untuk "Cerita Misteri di Jalan Raya Tjampuhan Bali "