Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Penghuni Neraka Pada Biasanya Perempuan ?

Salah satu hadits yang mungkin sudah tidak heran lagi di indera pendengaran kaum perempuan yang menerangkan bahwa lebih banyak didominasi penghuni neraka di dominasi ole...

Salah satu hadits yang mungkin sudah tidak heran lagi di indera pendengaran kaum perempuan yang menerangkan bahwa lebih banyak didominasi penghuni neraka di dominasi oleh kelompok perempuan , Ada sebagaian orang mengajukan pertanyaan apakah ini tidaklah mendeskreditkan kaum wanita? maka jawabannya yakni Tidak ,jika kita mengenali sebabnya.
Benarkah Penghuni Neraka Kebanyakan Wanita ?

Didalam hadits diterangkan bahwa yang menjadi alasannya yakni kaum perempuan yakni lebih banyak didominasi penghuni neraka yakni :

1. Banyak melaknat

Imam Nawawi menyampaikan bahwa para ulama sudah baiklah akan haramnya melaknat. Laknat menurut arti bahasanya menjauhkan. Sedangkan menurut syariat yakni menjauhkan dari rahmat Allah swt. Dan tidak diperbolehkan bagi seseorang menjauhkan orang-orang yang tidak dimengerti keadaannya dan selesai perkaranya dengan pengenalan yang niscaya dari rahmat Allah swt. Karena itu , mereka menyampaikan ’Tidak boleh melaknat seseorang yang terlihat lahiriyahnya merupakan seorang muslim atau kafir kecuali terhadap orang yang sudah kita tahu menurut nash syar’i bahwa ia mati dalam kondisi kafir menyerupai Abu Jahal atau iblis.

Adapun melaknat dengan menyampaikan sifat-sifatnya , tidaklah diharamkan yakni : melaknat seorang perempuan yang menyambung dan minta disambungkan rambutnya , seorang yang mentato dan minta ditato , pemakan riba dan yang memberi makan dengannya , pelukis , orang-orang zhalim , fasiq , kafir dan melaknat orang yang mengganti batasan tanah , orang yang menasabkan seseorang dengan selain ayahnya , menghasilkan sesuatu yang gres didalam islam (bid’ah). sebagaimana sudah disebutkan oleh nash-nash syar’iyah yang menyampaikan terhadap sifat bukan diri orang tertentu. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz II hal 88 – 89)

2. Durhaka terhadap suami dan mengingkari kebaikan-kebaikannya

Hal ini sebagaimana beritahukan oleh sabda Nabi Muhammad SAW: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka , kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya”.Kedurhakaan seperti ini aneka macam kita dapati dalam kehidupan keluarga kaum Muslimin , yakni seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang cuma disebabkan perilaku atau perbuatan suami yang tidak sesuai dengan kehendak sang istri. Padahal yang mesti dijalankan oleh seorang istri merupakan bersyukur atas kebaikan yang diberikan suaminya , janganlah ia mengkufurinya lantaran Allah tidak akan menyaksikan terhadap istri semacam ini.

Hal berikut ini bentuk kedurhakaan istri terhadap suami apabila dijalankan tanpa argumentasi yang dibenarkan dalam syari’at: 
  1. bermuka cemberut saat melayaninya.
  2. tidak mau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkanya.
  3. menyebarkan malu suami terhadap orang lain.
  4. menolak bersafar (melakukan perjalanan) bareng suaminya.
  5. mengkhianati suami dan hartanya.
  6. membuka dan menampakkan apa yang sebaiknya ditutupi dari anggota tubuhnya.
  7. bersenda gurau atau mengatakan lemah-lembut sarat mesra terhadap lelaki yang bukan mahramnya.
  8. meminta cerai dari suaminya tanpa alasannya yakni yang syar’i.
3. Tabarruj (bersolek)

Tabarruj tergolong dosa besar sebagaimana dibilang oleh Imam Adz Dzahabi rahimahullah di dalam kitab Al Kabair halaman 131 dan Ibnu Hajar AL Haitami dalam kitabnya (Az zawajir 'anil iqtiraafil kabaair) , dosa besar no. 108.

Definisi tabarruj menurut Imam Ibnu Mandzur :
(tabarruj yakni menampakkan embel-embel dan anggota badan untuk menawan perhatian pria non mahram.” Di dalam kitab Zaad al-Masiir dinyatakan;“Tabarruj , menurut Abu ‘Ubaidah , yakni seorang wanita menampakkan kecantikannya. 
Sedangkan menurut al-Zujaj : 
Tabarruj yakni menampakkan perhiasaan , dan semua hal yang sanggup merangsang syahwat laki-laki.
Sedangkan sifat-sifat tabarruj di zaman jahiliyah ada enam pertimbangan : 
  1. seorang perempuan yang keluar dari rumah dan berlangsung diantara lelaki. Pendapat menyerupai ini dipegang oleh Mujahid. 
  2. wanita yang berlangsung berlenggak-lenggok dan sarat gaya dan genit.  Ini yakni pertimbangan Qatadah. 
  3. wanita yang memakai wangian. Pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu Abi Najih. 
  4. wanita yang mengenakan busana yang yang dibikin dari kerikil permata , lalu ia memakainya , dan berlangsung di tengah jalan.  Ini yakni pertimbangan al-Kalabiy. 
  5. wanita yang mengenakan kerudung tetapi tidak menutupnya , sampai anting-anting dan kalungnya terlihat.
Perbuatan yang tergolong Kategori Tabarruj :
  1. Memakai Pakaian Tipis dan Ketat
  2. Memakai Parfum di Hadapan Lelaki yang bukan Mahram
  3. Behias terhadap lelaki-lelaki aneh (bukan mahram atau suaminya)
  4. Berdandan Berlebihan
  5. Menghilangkan Tahi Lalat dan Meratakan Gigi

Posting Komentar untuk "Benarkah Penghuni Neraka Pada Biasanya Perempuan ?"